Senin, 28 September 2015

curhat -_-

satnight menyesakkan

Entah apa pikiran yang ada didalam benak ibuk, yang pasti hanya ingin menasehati atau bahkan bisa dibilang memarahiku. Ibuk sepertinya tak mau aku terjerumus ke hal-hal yang mungkin tidak layak diomongin, tapi cara menyampaikannya itu salah. Sangat salah. Itu hanya menyesakkan dadaku. Membuat menangis semalaman, dan paginya mataku sudah bengkak.
Njirr.
Kiss? hug? tapi apa ini salah? Sampai saat ini masih dipandang salah oleh ibuk. Dan sampai kapanpun akan tetap saja salah, kecuali sudah muhrim. Tapi apakah kita akan selanggeng itu? Sampai kita menikah? Apa kamu jodohku? Itu tanda tanya besar.
Dulu ibuku juga pacaran, tapi gak sampai segitu parahnya. Eitch, itu parahh?.. dia bilang dia pacaran hanya sekadar menyemangati, memotivasi, mendukung dan me---me--- yang lain.
“Itu gak sewajarkanya dilakukan. Agama kita melarang hal-hal ini dilakukan. Walaupun hanya sebuah tulisan, tapi tetap saja itu dosa. ”
Kalimat itu masih terngiang-ngiang di benakku. Yang membuatku rasanya telah salah. Salah besar. Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku tak mau menyakiti orang yang aku sayang. Tapi aku juga tak bisa menentang ibuku yang sangat aku cintai. Mempertimbangkan hal ini sangatlah susah. Aku juga ingin segera bahagia.
Merasa aku selalu dibedakan.
Tapi ibuku itu sayang sama aku, jadinya dia gak mau kalau anaknya tersesat. Kalau begini rasanya ingin menangis sekenceng-kencengnya. Gak tahan nahan air mata yang sudah membendung ini.
Inilah kronik hidupku yang sangat menyedihkan.
Kita bisa kan kaya dulu lagi, seperti awal kita saling sayang? Gak ada kissing!! Hug!! Walau cuma tulisan tapi aku rasa itu lebih baik gak usah. Jadi penyemangatku. Penyemangat yang benar-benar aku sayang. Mood booster

kamu adalah satu-satunya alasanku bertahan disini. Dengan segala masalah masalah yang akan datang silih berganti. Namun, aku akan bertahan, untukmu. Ya, untukmu.


Aku harap kamu bisa baca ini!! Karna aku tak kuasa buat ngomong ke kamu!! Ini curahan hatiku. Dari hati yang paling dalam. Hati yang telah dipaksakan masuk semua nasehat yang benar benar merasuki ruang di jiwa.