Hasil diskusi
Alat musik angklung
Kelompok : 7 (tifa)
Kelas : VIII E
ANGGOTA :
Anisa Dewi R C A (03)
Layinatu K (11)
Salsabila Ikstri Ferdiansah(21)
Zain Nurwulian(28)
SMPN 1 SALAMAN
SEMESTER GASAL
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
1. Alat
musik angklung dan perkembangannya !
Perkembangan musik angklung pada mulanya
yaitu berasal dari bambu wulung (wulung awi) yang dimainkan dengan
cara dipukul-pukul. Permainan bambu tersebut bermula untuk menghormati binatang
totem dan untuk menghormati dan menghargai pemberian hasil panen padi yang
banyak dan baik dari Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi yang
memberikan kesejahteraan.
Angklung dalam bentuk yang masih sederhana
sudah dikenal masyarakat Sunda sejak masa Kerajaan Sunda. Angklung digunakan
sebagai penyemangat dalam pertempuran. Pemacu semangat rakyat yang selalu
berkobar setiap kali mendengar.
Pada abad ke 15, Islam berkembang pesat di
Indonesia. Seni, budaya dan termasuk kesenian Angklung didalamnya digunakan
sebagai metode cepat dalam penyebaran agama Islam terutama di Sanding
Malangbong, kabupaten Garut .Ini disebut masa Angklung Badeng.
Dalam perkembangannya, Angklung berkembang
dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera.
Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand,
antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun
sempat menyebar di sana.
Musik angklung perlahan mulai berubah dan
beradaptasi dengan perkembangan jamannya. Pada masa modern ini, musik angklung
mulai berubah. Berawal dari Daeng Sutisna yang berhasil mengubah tangga nada petatonis menjadi diatonis
(do,re,mi,fa,sol,la,si,do) pada tahun 1983. Dan perkembangan itu
pun terjadi, misalnya pada KTT Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Musik
Angklung modern dimainkan untuk acara resmi dalam Indonesia Ultimate Diversity
tersebut, yaitu dalam lagu Indonesia Raya dan beberapa lagu daerah yang
terkenal sepertiRasa
Sayange, Ayo Mama, Burung Kakak Tua dan Bebek Angsa.
Angklung pun mulai diperkenalkan ke berbagai
penjuru negara, dan dibawakan dalam bentuk lagu-lagu pop negara tersebut
sehingga pertunjukkan angklung lebih menyenangkan dan akrab dengan penonton.
Jika pertunjukkan angklung ke berbagai Negara
terus dipertahankan, maka dunia akan bahwa angklung adalah alat musik
tradisional yang dapat dimainkan untuk lagu daerah maupun modern, yang berasal
dari Indonesia.
2.
Fungsi
angklung !
Ø Melalui musik, seseorang dapat
mengungkapkan atau mengekspresikan gejolak jiwa, perasaan, atau kegalauan yang
terpendam dalam hatinya. Melalui syair lagu yang digubahnya, seniman musik
dapat mengkritik atau memprotes kondisi yang ada di lingkungannya, serta dapat
pula mengungkapkan rasa cinta dan kekagumannya terhadap sesama manusia, alam,
dan Sang Pencipta. Jadi, seni apa pun, termasuk seni musik dapat dipakai
sebagai media ekspresi yang dapat memberikan kepuasan batin bagi penciptanya.
Ø
Sarana upacara
budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara budaya ( Ritual). Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Bunyi-bunyian dan nada-nada yang dihasilkan sangat memungkinkan untuk mendukung upacara budaya ( Ritual). Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat. Dari penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa musik tradisional dapat berfungsi sebagai sarana dalam suatu upacara budaya (Ritual).
Ø
Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
Pada jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia, setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para tamu kerajaan untuk melepas lelah.
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondong mendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
Pada jaman dahulu, pada masa kerajaan memerintah di daerah-daerah di Indonesia, setiap ada tamu kerajaan yang datang maka akan disambut oleh iringan-iringan musik tradisional sebagai upacara penyambutan dan sebagai sarana penghibur bagi para tamu kerajaan untuk melepas lelah.
Ø
Sarana Ekspresi
Diri
Bagi para seniman musik (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
Bagi para seniman musik (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
Ø
Sarana
Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas jelas sekali bahwa musik dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas jelas sekali bahwa musik dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Ø
Pengiring
Tarian
Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan, suatu tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan tempo yang akan mereka gunakan untuk menuntun mereka dalam menari.
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
Musik dan tarian masing-masing mempunyai pola dan ritme yang saling berhubungan, suatu tarian tanpa diiringi irama musik maka akan terasa hampa (kosong) dan menyulitkan bagi sang penari karena mereka tidak mempunyai gambaran ritme dan tempo yang akan mereka gunakan untuk menuntun mereka dalam menari.
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
Ø Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.
Dalam dunia industri musik, para musisi yang bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.
Bagi para musisi dan artis professional, musik adalah sarana penghidupan ekonomi mereka. Mereka dihargai lewat karya (lagu) yang mereka buat dan yang mereka mainkan. Semakin bagus dan semakin populernya suatu karya seni musik maka akan semakin tinggi penghargaan yang diberikan baik penghargaan dalam bentuk materiil maupun moral.
Dalam dunia industri musik, para musisi yang bekerja sama dengan industri rekaman, mereka akan merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia yang dapat menghasilkan pendapatan bagi mereka.
Ø Sarana Perang
Pada point nomer empat telah disinggung sedikit bahwa Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu strategi dalam berperang.
Selain digunakan sebagai strategi dalam berperang, musik juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan semangat dalam peperangan.
Pada point nomer empat telah disinggung sedikit bahwa Pada jaman dahulu, musik digunakan sebagai sarana komunikasi antara jenderal dan prajuritnya dalam peperangan, hal ini terlihat dari genderang yang mereka bawa pada saat peperangan. Bunyi dan ritme genderang disini bermacam-macam sesuai dengan perintah yang diberikan sang jenderal kepada penabuh genderang, ada ritme untuk menyerang, ada ritme untuk bertahan, dan ada pula ritme untuk mundur. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu strategi dalam berperang.
Selain digunakan sebagai strategi dalam berperang, musik juga dapat membangkitkan semangat juang para prajurit. Dalam setiap kesatuan militer pasti mempunyai Mars yang selalu mereka nyanyikan untuk meningkatkan dan membangkitkan semangat dalam peperangan.
3.
Proses
pembuatan angklung !
1. Proses Pemilihan Bahan Bambu yang baik
4.
Bambu adalah bahan baku dari Angklung. Dipilih berdasarkan usia yaitu
minimal 4 tahun dan tidak lebih dari 6 tahun dan dipotong pada musim kemarau
dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore hari. Setelah memotong dasar dari pohon
bambu, dengan ukuran kurang lebih 2-3 jengkaldari permukaan tanah, bambu harus
disimpan selama sekitar 1 minggu, sehingga bambu benar2 tidak berisi air.
5.
Setelah seminggu, bambu harus dipisahkan dari cabang-cabangnya. Dan
dipotong menjadi berbagai ukuran tertentu. Kemudian, bambu harus disimpan
selama sekitar satu tahun untuk mencegah dari gangguan hama. Beberapa prosedur
adalah: dengan cara merendam bambu di genangan lumpur, kolam atau sungai, juga
bisa dengan cara diasapi di perapian (diunun), dan prosedur modern: dengan
menggunakan formula cairan kimia tertentu.
6.
Bagian Bahan Bambu yang digunakan untuk membuat
Angklung
7.
Angklung terdiri dari 3 bagian:
Tabung Suara
Bagian terpenting dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi. Proses setem dapat menghasilkan intonasi.
Kerangka
Kerangka tabung untuk tempat berdiri di.
Dasar
Berfungsi sebagai kerangka tabung suara.
Tabung Suara
Bagian terpenting dari suatu Angklung, adalah tabung suara yang menghasilkan intonasi. Proses setem dapat menghasilkan intonasi.
Kerangka
Kerangka tabung untuk tempat berdiri di.
Dasar
Berfungsi sebagai kerangka tabung suara.
Proses Penyeteman
Pembentukan tabung suara
Ini adalah proses membentuk bambu menjadi sebilah tabung suara.
Proses Penyeteman
Ini adalah proses meniup bagian bawah tabung angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner.
Proses utama dari penyeteman
8.
Ini adalah proses penyeteman suara dengan meninggikan dan menurunkan nada
dengan membunyikan nadanya. Dan ini juga merupakan proses meninggikan nada
dengan memotong bagian atasnya sedikit, dan menurunkan nada dengan menyerut
kedua sisi bilah tabung dengan pisau.
Cara menggunakan alat Tuner:
9.
Untuk menggunakan tuner, kita harus memperhatikan baik dari lampu di
sebelah kiri dan kanan dari panel, dan juga jarum penunjuk.
10.
Sebagai contoh, jika Anda akan membuat sebuah nada “F”, anda harus
menggoyangkan angklung sembari memperhatikan baik dari lampu yang akan menyala
bersamaan, dan untuk jarum penunjuk yang akan menunjukkan angka “F”.
11.
Tahap Akhir, Setelah masing-masing tabung suara
memiliki nada, tabung harus diletakkan ke dalam rangka dan diikat dengan tali
rotan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar